Bismillahirrahmanirrahiim...
Ketika
di Mekkah dinilai kurang memberi harapan dalam berdakwah, Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam sempat menyampaikan dakwahnya ke daerah Thaif.
namun apa yang terjadi ? ketika baru sampai diperbatasan kota Thaif. Nabi
disambut dengan lemparan-lemparan batu dan potongan-potongan besi. akibatnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengalami luka parah.
pada saat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam masih dihujani batu dan
potongan besi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam lalu berdoa "ya
Allah, jangan Kau turunkan siksa kepada mereka yang melempariku. sebab mereka
bukan orang yang jahat, tapi mereka orang yang belum tau bahwa aku adalah
RasulMu. tunjukkan mereka kepada jalanMu yang benar dan ampunilah mereka serta
sayangi mereka"
demikian juga, kejadian yang serupa pernah terjadi pada waktu perang uhud.
dimana beliau terlemparkan kepada suatu lembah yang cukup dalam. dan dengan
secara kejam, seorang lawan melemparkan tombaknya yang tajam ke muka Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam. pada waktu itulah gigi Nabi Shallallahu Alaihi Wa
Sallam patah dan dari mulutnya menyemburkan darah. Nabi Shallallahu Alaihi Wa
Sallam tersungkur ke pasir dengan muka penuh darah.
melihat kejadian itu, seorang sahabat menjerit menangis karena mengetahui pemimpin
yang dicintainya disiksa secara kejam. dan sahabat yang menjerit lalu berkata "ya
Rasulullah, doakan saja orang yang jahat dan kejam itu supaya disiksa oleh
Allah, sebab doamu pasti dikabulkan oleh Allah"
namun apa yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam ? pada saat
itu Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam lalu berdoa : "ya Allah, jangan
Kau turunkan siksa kepada orang yang menombak aku. tunjukkanlah ia kepada
jalanMu yang benar dan sayangilah dia serta ampuni kesalahannya"
sungguh luar biasa akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, bahasa
tingkah lakunya mencerminkan akhlak mulia artinya ajaran Islam tidak mengenal
dendam. dendam ini sejatinya merupakan musuh iman. aktualisasinya, pada saat
seseorang memiliki iman, ia akan mengenal dendam. sehingga dalam pikirannya
akan terucap "antara dendam dan iman tidak mungkin bersatu dalam satu
diri"
bagi umat Islam yang mampu menerapkan bahasa keteladanan Nabi itu, Allah
menjanjikan pahala yang besar. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "dan
balasan kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa yang
memaafkan dan membalas dengan kebaikan, pahalanya [yang besar] di tanggung oleh
Allah" (Qur'an Surah Asy Syuura:40)
pada ayat yang lain, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan, "jika
kamu disiksa, silahkan kamu balas dengan adil, tetapi kalau kamu bersabar, maka
langkah sabar adalah yang terbaik" (Qur'an Surah An Nahl:126)
lagipula, bukanlah orang yang sabar dan yang memaafkan itu adalah termasuk
hal-hal yang diutamakan ? (Qur'an Surah Asy Syuura:43).
Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua :)