Tes IQ biasanya digunakan untuk mengetes tingkat kecerdasan seseorang dan sudah mulai dilakukan pada anak usia sekolah. Tapi ternyata tes IQ juga bisa dilakukan pada bayi. Bagaimana caranya?
Ada banyak faktor yang dapat menentukan tingginya tingkat kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) pada anak, antara lain gen, usia ibu saat melahirkan, ASI, mendengarkan musik sejak dalam kandungan dan video pendidikan untuk bayi. Dengan melakukan tes IQ sejak bayi, orangtua bisa menilai kemampuan kognitif anak sejak dini. Tapi untuk mengukur tingkat kecerdasan yang sebenarnya, orangtua harus menunggu sampai anak mendekati usia sekolah, sekitar 5 tahun. Dilansir dari Livestrong, Rabu (22/9/2010), berikut beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengukur IQ bayi:
1. Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
Menurut Brainy Child website, Wechsler Intelligence Scale dapat
mengukur kecerdasan anak. Tes Wechsler bisa diberikan untuk anak usia 6
bulan ke atas. Tes ini dapat dilakukan tanpa membaca atau menulis.
Pada tes Wechsler, anak diukur kemampuan pemahaman verbal, penalaran
perseptual, pengolahan kecepatan dan memori, antara lain dengan
mengumpulkan balok, angka atau gambar dalam pola menurut model atau
meminta mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh penguji.
WISC digunakan tidak hanya sebagai tes kecerdasan, tetapi juga
sebagai alat klinis. Banyak praktisi kesehatan menggunakannya untuk
mendiagnosis gangguan hiperaktif (ADHD) dan ketidakmampuan belajar pada
2. Tes IQ Fisher-Price
Perusahaan mainan Fisher-Price mengembangkan tes kecerdasan untuk
bayi. Dorothy Einon, komisaris Fisher-Price sekaligus profesor psikologi
di University of London mengembangkan tes ini untuk bayi berusia 6
bulan sampai 1 tahun.
Pada tes ini, diberikan 10 pertanyaan untuk orangtua, yang dapat
membantu menentukan bagaimana perkembangan kecerdasan bayinya
dibandingkan dengan kecerdasan bayi rata-rata.
Dalam tes tersebut, orangtua diminta untuk menilai perilaku bayi,
seperti bagaimana bayinya bermain dengan boneka beruang, apakah sang
bayi dapat memainkan jenis permainan tertentu dan bagaimana bayi
menanggapi jika namanya dipanggil.
3. Bayley Scales of Infant Development (BSID)
Bayley Scales of Infant Development (BSID) secara luas digunakan
untuk menilai perkembangan balita. Menurut Healthline.com, BSID
digunakan untuk anak-anak dari usia 1 bulan sampai 42 bulan untuk
mengukur kemampuan kognitif, motorik (halus dan kasar), bahasa (reseptif
dan ekspresif) dan pengembangan perilaku balita.
Bagian kognitif dari tes ini menilai kemampuan seperti ketajaman
sensori, memori belajar dan pemecahan masalah, serta vokalisasi dan
pembentukan konsep-konsep matematika. Tes ini juga membantu mendiagnosa
dan mengobati balita dengan cacat pertumbuhan dan keterbelakangan
mental.
Tes ini terdiri dari serangkaian tugas dan permainan yang membutuhkan
waktu antara 45-60 menit. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas tersebut kemudian akan dikonversi dalam skala nilai dan skor
komposit. Skor ini digunakan untuk menentukan kinerja anak.
Merry Wahyuningsih – detikHealth
health.detik.com/read/2010/09/22/152832/1445881/764/cara-mengukur-iq-bayi?l991101755
0 komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :