Pokok ajaran Islam ada 3, yaitu: Iman, Islam dan Ihsan. Dasarnya adalah hadits sebagai berikut:
a. Rukun Iman 6 Perkara
Iman adalah keyakinan kita pada 6 rukun iman. Islam adalah
pokok-pokok ibadah yang wajib kita kerjakan. Ada pun Ihsan adalah cara
mendekatkan diri kita kepada Allah.
Tanpa iman semua amal perbuatan baik kita akan sia-sia. Tidak ada pahalanya di akhirat nanti:
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu
apapun…” [An Nuur:39]
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan
mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari
yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun
dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah
kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Iman ini harus dilandasi ilmu yang mantap sehingga kita bisa
menjelaskannya kepada orang lain. Bukan sekedar taqlid atau ikut-ikutan.
Sebagaimana hadits di atas, rukun Iman ada 6. Pertama Iman kepada
Allah. Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain
Allah. Di bab-bab berikutnya akan dijelaskan secara rinci tentang hal
ini.
Rukun Iman yang kedua adalah iman kepada Malaikat-malaikat Allah.
Kita yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang selalu patuh pada
perintah Allah.
Rukun Iman yang ketiga adalah beriman kepada Kitab-kitabNya. Kita
yakin bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa, Zabur kepada
Daud, Injil kepada Isa, dan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita
harus yakin juga bahwa semua kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh
manusia sehingga Allah kembali menurunkan Al Qur’an yang dijaga
kesuciannya sebagai pedoman hingga hari kiamat nanti.
“Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang
menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini
dari Allah”, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” [Al Baqarah:79]
Kita harus meyakini kebenaran Al Qur’an dan mengamalkannya:
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Rukun Iman yang keempat adalah beriman kepada Rasul-rasul (Utusan)
Allah. Rasul/Nabi merupakan manusia yang terbaik yang pantas dijadikan
suri teladan yang diutus Allah untuk menyeru manusia ke jalan Allah. Ada
25 Nabi yang disebut dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.
Karena ajaran Nabi-Nabi sebelumnya telah dirubah ummatnya, kita harus
meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang harus kita ikuti
ajarannya.
“Muhammad bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi…” [Al Ahzab:40]
Rukun Iman yang kelima adalah beriman kepada Hari Akhir
(Kiamat/Akhirat). Kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu saat akan
tiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab. Orang yang
beriman dan beramal saleh masuk ke surga. Orang yang kafir masuk neraka.
Selain kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil yaitu
mati. Setiap orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu hati-hati
dalam bertindak.
Rukun Iman yang keenam adalah percaya kepada Takdir/qadar yang baik
atau pun yang buruk. Meski manusia wajib berusaha dan berdoa, namun apa
pun hasilnya kita harus menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari
Allah.
b. Rukun Islam 5 Perkara
Ada pun rukun Islam terdiri dari 5 perkara. Barang siapa yang tidak
mengerjakannya maka Islamnya tidak benar karena rukunnya tidak sempurna.
Rukun Islam pertama yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah. Asyhaadu alla ilaaha illallaahu wa
asyhaadu anna muhammadar rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah
Tuhan yang wajib kita patuhi perintah dan larangannya. Jika ada
perintah dan larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang
bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, maka Allah yang harus
kita patuhi. Ada pun Muhammad adalah utusan Allah yang menjelaskan
ajaran Islam. Untuk mengetahui ajaran Islam yang benar, kita
berkewajiban mempelajari dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Konsekwensi dari 2 kalimat syahadat adalah kita harus mempelajari dan
memahami Al Qur’an dan Hadits yang sahih (minimal Kutuubus sittah:
Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasaa’i, dan Ibnu Majah) dan
mengamalkannya.
Rukun Islam kedua adalah shalat 5 waktu, yaitu: Subuh 2 rakaat,
Dzuhur dan Ashar 4 raka’at, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 raka’at. Shalat
adalah tiang agama barang siapa meninggalkannya berarti merusak
agamanya.
Rukun Islam ketiga adalah puasa di Bulan Ramadhan. Yaitu menahan diri
dari makan, minum, hubungan seks, bertengkar, marah, dan segala
perbuatan negatif lainnya dari subuh hingga maghrib.
Rukun Islam keempat adalah membayar zakat bagi para muzakki (orang
yang wajib pajak/mampu). Ada pun orang yang mustahiq (berhak menerima
zakat seperti fakir, miskin, amil, mualaf, orang budak, berhutang,
Sabilillah, dan ibnu Sabil) berhak menerima zakat. Zakat merupakan hak
orang miskin agar harta tidak hanya beredar di antara orang kaya saja.
Rukun Islam yang kelima adalah berhaji ke Mekkah jika mampu. Mampu di
sini dalam arti mampu secara fisik dan juga secara keuangan. Sebelum
berhaji, hutang yang jatuh tempo harus dibayar dan keluarga yang
ditinggalkan harus diberi bekal yang cukup. Nabi berkata barang siapa
yang mati tapi tidak berhaji padahal dia mampu, maka dia mati dalam
keadaan munafik.
c. Ihsan Mendekatkan Diri kepada Allah
Ada pun Ihsan adalah cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah
kepada Allah. Kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah. Jika tidak
bisa, kita harus yakin bahwa Allah SWT yang Maha Melihat selalu melihat
kita. Ihsan ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
jika kita berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk
Allah. Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat keburukan, kita
tidak mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia
berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia
malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat
perbuatannya.
Itulah sekilas pokok-pokok dari ajaran Islam. Semoga kita semua bisa memahami dan mengamalkannya.
Semoga Artikel Ini Bermanfaat :)
***SUMBER***
(http://ervakurniawan.wordpress.com/2012/06/)
0 komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :