Dalam perkembangan zaman dari sejak dulu sampai sekarang, banyak sekali hal-hal yang dilakukan umat manusia, khususnya umat islam yang mulai melenceng dari agama. Seperti yang kita semua kenal, sesajen merupakan hal yang lumrah yang sering kita dengar, yang sering dilakukan orang-orang untuk menyembah dan meminta apa yang diharapkannya.
Maka dari itu, banyak hal yang dilakukan oleh sosok KH.Ahmad Dahlan, antara lain factor intern (factor dalam) dan extern
(factor luar). Factor dalam umat dan masyarakat kita yang diliputi
bid’ah, khurafat, tahayul, jumud, dan ta’asub; factor luar adanya
penjajahan dan usaha-usaha kristenisasi, yang akibatnya kemerosotan dan
kemunduran total bangsa Indonesia.
Dengan Pemikirannya yang sangat luas KH.Ahmad Dahlan membentuk sebuah
organisasi yaitu bernama Muhammadiyah. Persyerikatan Muhammadiyah yang
didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 M di
Kauman Yogyakarta Menurut asal katanya diambil dari bahasa arab yang
berarti “Muhammad” adalah nama rasul terakhir Muhammad saw, “iyah”
berarti pengikut, jadi muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
Dengan kata lain Muhammadiyah itu adalah umat islam yang hidup dan
kehidupannya mengikuti, mencintai dan menghidupkan sunnah, tuntunan dan
pelajaran serta melangsungkan usaha Da’wah Islam A’mar Ma’ruf Nahi Munkar.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, maka muhammadiyah berhadapan dengan tantangan cultural.
Suatu hal tak perlu ditanyakan lagi , bahwa tantangan itu berasal dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat yang banyak
membawa perubahan, boleh dikata dalam semua lapangan kehidupan.
Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Dakah Islam, Amar Ma’ruf Nahi Munkar (memerintahkan
kebajikan/kebaikan dan mencegah kemungkaran atau apa saja yang
diingkari dan ditolak oleh islam). Penegasan seperti ini jelas
menggambarkan komitmen Muhammadiyah terhadap Surat Al-Imran ayat 104,
suatu ayat yang menjadi factor utama yang melatarbelakangi berdirinya
perjuangan Muhammadiyah. Berdasarkan ayat tersebut Muhammadiyah
meletakkan khittah atau strategi dasar perjuanganny, yaitu Dakwah
(menyeru, mengajak) Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan masyarakat
sebagai medan/kancah perjuangannya.
Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia
dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh
hajat orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak
Taman Kanak-kanak, hingga Perguruan Tinggi, membangun sekian banyak
Rumah Sakit, Panti Asuhan, dsb. Seluruh amal usaha diadakan dengan niat
dan tujuan yang tunggal, yaitu dijadikan sarana dan wahana dakwah islam
sebagaimana yang diajrkan oleh Al-Quran dan As-sunnah Shahihah.
Tujuan dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga sasaran yaitu:
- Agar supaya umat manusia menyembah kepada Allah, tidak mempersyarikatkan-Nya dengan sesuatu, dan tidak menyembah Tuhan selain Allah semata-mata.
- Agar supaya umat manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya, memurnikan keyakinan, hanya mengakui Allah sebagai Tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq dan selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang diianutnya.
- Dakwah islamiyah ditujukan untuk mengubah sistem pemerintahan ke dalam pemerintahan islam.
Dalam matan kepribadian Muhammadiyah dinyatakan bahwa “maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang yaitu Perseorangan dan masyarakat.
- Perseorangan yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
- Orang yang sudah islam (Umua Ija;bah)
- Orang yang belum islam (Umat Dakwah)
- Masyarakat
Pada kategori ini sifat dakwah yang digerakkan muhammadiyah
berbeda-beda disesuaikan dengan karakter, situasi dan kondisi
masing-masing.
A. Sifat Dakwah kepada orang yang sudah Islam (Umat Ijabah)
Sifat dakwah yang ditujukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi
bersifat ajakan untuk menerima islam sebagai keyakinan, akan tetapi
bersifat Tajdid dalam arti pemurnian. Artinya bahwa tajdid yang
dikenakan pada golongan ini adalah bersifat menata kembali amal
keagamaan mereka sedemikian bersih dan murninya. Sebagaiman yang
diajarkan oleh Allah dan Rsul-rasul-Nya. Tajdid terhadap amal
keberagamaan umat Ijamah meiputi beberapa bidang, yaitu :
1. Akidah
Akidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan keyakinan
hidup. Pada bidang ini tekanan Tajdid yang perlu mendapat perhatian
cukup serius adalah dalam bidang ajaran tauhid, seperti 3 bentuk
penyakit yang ditegaskan dalam Matan yaitu Syirik, Bid’ah, Khurafat. Contohnya adalah : memakai kalung/benang penangkal bala (syirik), masih mempercayai faham animisme dan dinamisme (khurafat).
2. Akhlaq
Tajdid dalam bidang Akhlaq adalah berupa mendidikkan dan mendayakan
sikap hidup yang mulia dan terpuji dan bersamaan dengan hal tersebut
menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan hidup yang
tercela dan menjijikan.
Dalam matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah dinyatakan
bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia
dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
3. Ibadah
Tajdid dalam bidang ibadah terhadap orang yang sudah islam adalah
menuntunkan ibadah sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah saw
tanpa tambahan/perubahan dari manusia (bid’ah) serta menghilangkan
kebiasaan berniat Taqliq/membeo.
4. Muamalat Duniawiyat
Tajdid dalam bidang Muamalat Duniawiyat ini adalah dalam bentuk
membimbingkan, menuntunkan kepada mereka agar dalam berkiprah
ditengah-tengah masyarakat dengan berbagai kegiatannya mereka selalu
berpedoman kepada qaidah-qaidah yang telah digariskan oleh ajaran agama.
B. Sifat dakwah kepada orang yang belum islam
Dakwah islam kepada orang yang belum islam adalah merupakan ajakan,
seruan dan panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau
tabsyir. Adapun tujuan utamanya adalahagar mereka bisa mengerti,
memahami ajaran Islam, dan kemudian mau menerima Islam sebagai agamanya,
dilakukan dengan menunjukkan Mahasinul-Islam (keindahan islam) dengan keterangan-keterangan dan tingkah laku (contoh teladan) serta tanpa paksaan.
Dakwah terhadap orang yang belum islam hendaknya lebih dikedepankan
Islam dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan, yang dapat
menimbulkan kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata mudah
dan menggembirakan, bukan menambah beban dan tidak akan menimbulkan
kesusahan dan kesulitan.
SEMOGA BERMANFAAT :)
***SUMBER***
(http://immfkipjakseljaya.wordpress.com/2012/01/24/peranan-muhammadiyah-sebagai-gerakan-dakwah-islam/)
0 komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :