Sabtu, 22 November 2014

Memberi, Tidak Membuat Kita Rugi


“Ulurkan tanganmu untuk meringankan beban teman. Tebarkan senyummu untuk menghibur kawan karena tangan maupun bibirmu tidak akan lepas dan berkurang dari dirimu hanya karena membantu yang lain. Semoga jiwamu kian mencerahkan.”
Apakah memberi itu rugi? Apakah ketika kita memberi sesuatu kepada orang lain, lalu sesuatu yang ada pada diri kita ini ikut berkurang? Jika kita mengukurnya dengan materi dan hitungan matematis, mungkin saja kita akan mengatakan jika kita member pada orang lain maka apa yang kita miliki jadi berkurang.


Apa yang terjadi ketika kita member senyuman tulus kepada orang lain? Apakah senyum yang kita tunjukkan dengan bermodalkan bibir ini membuat bibir kita terbuang dan berpindah pada orang lain? Tentu saja tidak. Namun, dalam kaitan memberi dengan senyuman, sesungguhnya tidak sekadar senyuman saja yang kita kerahkan. Satu hal yang lebih utama dalam melemparkan senyuman adalah kejujuran, ketulusan, dan rasa kasih.

Kalau tidak ada ketulusan, hal ini hanya menjadi lips belaka. Bibir kita mungkin akan tersenyum manis, semanis senyuman pramugari atau model, tetapi hati kita dipenuhi dendam dan kedengkian. Bukan senyum semacam ini yang dikategorikan sunnah oleh rasulullah. Pada hakikatnya, senyum adalah menghamparkan dan mengamini kebenaran (shidq). Dan kebenaran (shidq) adalah akar dari kata sedekah (shadaqah). 

[Sumber : Buku Ungkapan Hikmah “Membuka Mata, Menangkap Makna”]



***** SEMOGA BERMANFAAT*****

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :

||SALAM BLOGGER INDONESIA|| +++>Di sini Tempatnya Belajar & Berbagi ILMU<+++ Buat Sobat-Sobat Blogger semua,Teruslah Berkarya!!! Terima Kasih Buat Sahabat-Sahabat yang telah Mampir DiBlog Nadym::.Dan Jangan Lupa Tinggalkan Kesan & Pesan untuk Membangun Blog iNi.::
 

I-YES INDONESIA

Indonesian Youth Educate And Social

ALMAMATERKU

Universitas Muhammadiyah Riau