Senin, 02 September 2013

Untukmu Yang Berjiwa Hanif | Gerbang Hidayah (PART 3)


Lokomotif Hidayah
Banyak cara Allah agar membuat sprang hamba kembali kepada kebenaran, pulang ke kampung halaman setelah lama berpetualang melintasi lembah maksiat dan membelah padang pasir pengingkaran... sudah begitu jauh perjalanannya, kiranya fitrah juga yang dapat menjanjikan kebahagiaan yang hakiki bukan yang lainnya... kembali kepada Allah.

Ada seorang parewa -[Parewa adalah bahasa minang yaitu pemuda yang hidupnya bergeiimang dosa dan maksiat, akan tetapi masih memiliki iman dan rasa hormat kepada orang yang beragama]- yang telah banyak melakukan dosa, diantaranya dia telah banyak membunuh orang sampai jumlah 99 orang. Tiba-tiba rasa kerinduan kepada kebenaran menghentak-hentak ubunnya, ada sesuatu yang hilang dalam kehidupannya. Lalu pergilah ia bertanya kepada orang-orang tentang siapa orang yang bisa mencari jalan keluar bagi permasalahannya. Masyarakat menunjuk seorang ahli ibadah dan disarankan untuk bertanya kepadanya. Lalu ia bertanya perihal dosa yang ia lakukan, apakah masih terbuka baginya pintu taubat dan hidayah?, ahli ibadah itu menjawab, "Tidak". Mendengar jawaban itu, sang pemuda marah, maka ia lengkapkan menjadi seratus. Sekalipun dosa telah ia lakukan kembali, maksiat yang ia telah akui sebagai kesalahan sekarang terulang lagi, seperti luka lama yang telah tidak lagi bertaut. Meskipun demikian tidak membuatnya putus asa, lalu ia kembali mencari untuk kedua kalinya akan ahli ilmu yang benar-benar berilmu.  Ditunjukkanlah kepadanya seorang yang berilmu. Ia berkata, "Tuan Guru, hamba telah membunuh 100 orang, yang terakhir bukan sembarangan orang, ahli ibadah yang di mata Allah ia jauh lebih mulia dari 99 orang yang telah hamba bunuh sebelumnya. Apakah pintu taubat itu masih terbuka bagiku?". la menjawab, "Siapa yang dapat menghalangi antaramu dengari taubat?". la angkat kepalanya seakan tidak percaya dari jawaban tersebut, berbinar wajahnya, menetes air matanya karena bahagia yang tidak tertanggungkan... lalu ia rangkul sang alim tersebut. Selesai sudah pengembaraannya...saatnya ia menghirup hari-hari bahagia, tidak akan ia ulang kembali tindakan-tindakan yang telah meletihkan dan menyengsarakannya. "Akan tetapi, berangkatlah engkau ke negeri yang jauh, tempat orang-orang yang shalih tinggal, jangan kembali lagi ke negerimu, karena negerimu, negeri yang tidak baik", lanjut sang Alim. Iapun berangkat, bersamaan dengan langkah kakinya meninggalkan kampung halamannya bersamaan itu pula ia telah berazam dalam lubuk hatinya untuk hijrah dari semua amal buruk menuju amal baik.[HR Bukhari 6/512, Muslim no. 2766 dari Sa’ad bin Malik bin Sinan]

Kebanyakan orang menemukan hidayah, tatkala hatinya sedang tunduk, remuk- redam dengan suatu musibah yang sedang menimpanya. Mematahkan semua kesombongannya, meluluh-lantakkan ketidakpeduliannya selama ini terhadap Allah dan syariatNya. Ketika ia sudah berada di atas jurang kehancuran, Allah tarik tangannya lalu ia tuntun dengan kelembutan dan kasih sayangNya, seharusnya kehidupannya sudah hancur berkeping-keping, jiwanya berantakan, akan tetapi ia kembali kepada jalan Allah.

Orang ini seperti seorang prajurit pembelot dan pengkhianat yang telah kalah berperang melawan atasannya. Lalu dengan pakaian yang sudah lusuh, wajah kotor dan berdebu, lukaluka memenuhi sekujur tubuhnya, ia kembali menyerah, mengangkat kain putih tanda kalah. Mudah-mudahan dengan menyerahkan diri secara suka-rela sang atasan akan melepaskan dan memaahkan kesalahannya. Kadangkala Allah timpakan kepadanya penyakit yang menyebabkan ia terbaring lemas, berbilang hari bahkan bulan ia di atas kasur putih setelah puluhan tahun ia melawan Allah dengan maksiat bermodalkan kesehatan yang ia sangka akan abadi untuk selamanya. Kadangkala Allah menundukkan kesombongan dengan mencabut kekayaan yang ia merasa memiliki selama ini, kesadaran muncul setelah api besar membakar istananya dan menghanguskan segala kekayaan yang ia peroleh dengan bercucur keringat, sebagaimana dulu ia cucurkan keringat, hari ini ia juga ia telah cucurkan air mata. Kadangkala Allah memaksanya untuk bersujud dan membaluri keningnya dengan tanah setelah ia kehilangan orang-orang yang ia cintai.

Sudahkah anda pernah mendengar cerita seorang suami pedagang bensin, ketika sedang menuangkan bensin ke dalam tangki motor salah seorang pembeli, tiba-tiba jatuh puntung rokok ke dalam bensin tersebut, lalu membakar dirinya dan rumah beserta orang-orang yang ada di dalamnya, dari anak dan istri yang sangat ia cintai.

Kadangkala Allah memberi hidayah kepada seseorang, setelah ia terjerat dalam sebuah kasus korupsi, setelah ia merasakan sempitnya penjara dan perihnya kehilangan jabatan, ia tinggalkan dunia dan ia kembali kepada Allah... Mereka-mereka itu adalah orang-orang beruntung, mereka menemukan jalan kembali, setelah diberi teguran oleh Dzat Maha Pencipta. Ada lagi satu golongan orang yang jauh lebih mulia dari orang-orang di atas dalam perolehan hidayah, yaitu orang yang dihentikan perjalanannya oleh kerinduan kepada kebenaran. Seperti perjalanan ikan salmon melintasi sungai, menyeberangi lautan dan mengarungi samudera, melintasi benua. Telah bermil-mil perjalanan ia tempuh, telah habis pula kebanyakan umurnya dalam perjalanan jauh itu. Ketika sudah tiba masanya, ada rasa kerinduan memanggilnya untuk pulang ke tempat asalnya, sekalipun banyak aral yang merintangi kepulangannya, sekalipun arus deras yang akan ia hadapi, ia tetap bersikukuh untuk pulang, kembali ke fitrah sebagaimana ia dilahirkan oleh ibunya.

Khalid bin Walid, seorang ksatria tanpa tanding, panglima yang tidak terkalahkan, hamba Allah yang tawadhu' (rendah hati), pemilik jiwa besar. Semuanya tentu tahu apa yang pernah ia lakukan terhadap kaum muslimin di perang Uhud, dengan ketajaman pandangannya ia dapat merubah kekalahan menjadi kemenangan untuk Quraisy, sebagai kemenangan pertama dan terakhir bagi mereka. Hampir pada semua tempat di mana ia berada, dia memasang permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin. Sampai akhimya, keinginan untuk pulang itu begitu kuat, beberapa hari sebelum penaklukan Mekkah ia mengajak kawan karibnya 'Amr bin Ash berangkat menuju Madinah untuk menyatakan keislamannya. Berangkatlah mereka dengan azam yang telah kuat di hati mereka, sebab mereka adalah para kesatria Quraisy. Setibanya di Madinah mereka utarakan keinginannya, ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengulurkan tangannya kepada Khalid, ia tarik kembali tangannya, lalu ia berucap, "Dengan syarat, wahai Nabi Allah! Agar Allah menghapuskan segala kesalahanku semasa Jahiliah". Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam tersenyum dan berkata, "Apakah engkau belum tahu, wahai Khalid?!, Sesungguhnya Islam menghapuskan semua kesalahan sebelumnya".

Adapun Ikrimah bin Abu Jahal - ia salah satu pemuda Quraisy yang paling keras perlawanan dan permusuhannya kepada Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, setelah Mekkah dikuasai oleh Rasulullah, ia mencoba lari dari kenyataan, ia seberangi lautan, ia lintasi padang pasir dalam kesendiriannya, ia coba tinggal di negeri orang, ia coba menahan dirinya dari keinginan pulang kepada kebenaran. Telah ia coba, tapi panggilan itu begitu kuat, keinsafan menghinggapi hari-harinya, maka ia coba untuk melangkahkan kaki pulang menyatakan kelemahan diri dan mengantarkan kepasrahan jiwa.

Disebutkan oleh lbnu Hajar , "Ketika Ikrimah dalam pelariannya, ia sedang di atas bahtera, tiba-tiba datang badai, lalu orang-orang yang berada dalam bahtera itu berteriak, "Ikhlaskan niat kalian kepada Allah, sesungguhnya Tuhan (berhala) kalian tidak mendatangkan manfaat sedikitpun". Sampai badai tersebut menjadi tenang, lalu ia berkata, "YaAllah, jika keikhlasan yang menyelamatkanku di lautan, tentu Dia juga yang akan menyelamatkanku di daratan. Demi Allah , aku berjanji, jika aku selamat dari kejadian ini, aku akan mendatangi Muhammad -Shallallohu ‘alaihi wa sallam- dan aku letakkan tanganku di atas tangannya". [Al-Ishabah 4/538]

Ada suatu golongan dalam perolehan hidayah, mereka memperolehnya dengan proses pencarian yang cukup melelahkan, berpindah dari satu ajaran kepada ajaran lain, dari agama kepada agama lain, akhirnya dia memperoleh apa yang inginkan. Contoh yang tepat untuk golongan ini seperti Salman AI-Farisi danWaraqah bin Naufal. Yang lebih hebat lagi adalah golongan yang sudah dalam katagori mati, tidak ada harapan, tidak ada denyut kebenaran dalam hatinya, lalu rahmatAllah menda-huluinya, iapun memperoleh hidayah. Contoh dari golongan ini adalah Umar bin Khattab. Padanya diturunkan ayat dalam surat Al-An' am, Allah berfirman;

أوََمَنكاَنَمیَتْاًفأََحیْیَنْاَهُوَجعَلَنْاَلھَُنوُراًیمَْشِيبھِِفِيالناَّسِكمََنمثَّلَھُُفِيالظلُّمُاَتِلیَْسَبِخاَرِجٍمنِّھَْ
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?". [QS.al-An'am:122]

Ini permisalan dari Allah terhadap seorang mukmin yang awal mula hatinya telah mati dalam kesesatan dan binasa dalam kebingungan, lalu Allah hidupkan dan segarkan kembali dengan iman dan Allah beri petunjuk untuk mengikuti rasulNya. Dia masukkan dirinya kepada agama penyerahan diri. Saat itu, ia telah mulai mengerti hal-hal yang bermanfaat dan jauh dari hal yang mudharat, berusaha untuk melepaskan diri dari kemurkaan, matanya mulai mengenal kebenaran yang sebelumnya ia buta, ia sudah mulai belajar yang sebelumnya ia tidak mengetahui, ia sudah mulai belajar untuk mengikuti, sampai ia memperoleh cahaya, dan dengan cahaya itu ia dapat menggunakannya untuk menerangi perjalanannya kepada Allah, di tengah kegelapan manusia. [Lihat Tafsir Ibn Katsir (2/231), dan Ighastul Lahfan, Ibnul Qayyim hal. 26]

***SEMOGA BERMANFAAT***


Sumber : Buku Untukmu Yang Berjiwa Hanif
Penulis  : Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :

||SALAM BLOGGER INDONESIA|| +++>Di sini Tempatnya Belajar & Berbagi ILMU<+++ Buat Sobat-Sobat Blogger semua,Teruslah Berkarya!!! Terima Kasih Buat Sahabat-Sahabat yang telah Mampir DiBlog Nadym::.Dan Jangan Lupa Tinggalkan Kesan & Pesan untuk Membangun Blog iNi.::
 

I-YES INDONESIA

Indonesian Youth Educate And Social

ALMAMATERKU

Universitas Muhammadiyah Riau