Sabtu, 13 Juli 2013

Pengendalian Diri


"Mereka –orang taqwa itu- mampu menahan emosi dan pemaaf kepada manusia" ~ QS Ali-Imran: 134

Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan sabar itu balasannya: syurga. Jiwa ini dilatih selama sebulan penuh, sehingga diharapkan selanjutnya, kita lebih mampu mengendalikan diri dalam berinteraksi, baik dengan keluarga, masyarakat maupun bernegara.

Seorang beriman dilatih untuk senantiasa bersabar terhadap tiga hal.

Pertama, sabar dalam ketaatan. Tentunya dalam rangka taat kepada Allah swt. Dalam menunaikan shalat, menjalankan puasa, membayarkan zakat, menunaikan ibadah haji, berbakti kepada orangtua, mencari dan memberi nafkah keluarga, berbuat baik kepada fakir miskin, kepada tetangga dan seterusnya. Ini semua butuh kesabaran, pasti tidak mudah menjalankannya. Hanya karena motivasi iman kepada Allah swt sajalah yang membuat seseorang kuat dan tangguh untuk tetap istiqomah.

Kedua, sabar menghindari maksiat. Di tengah kehidupan modern saat ini, tentu banyak sekali godaan-godaan untuk berbuat maksiat bagi orang-orang yang beriman. Apakah wujudnya harta yang tidak halal, godaan lawan jenis yang cantik atau ganteng, godaan kekuasaan yang kerap membuat seseorang terlena. Andai saja, seseorang tidak memiliki kekuatan kesabaran terhadap rangsangan dan godaan tersebut, maka tentu hidupnya akan mudah terpesongkan dari jalan yang lurus.

Ketiga, sabar ketika mendapat musibah. Perhatikanlah, bagaimana sikap seseorang, ketika tiba-tiba mendapat musibah, bagaimana reaksi mereka. Ketika seseorang yang sangat dicintai, tiba-tiba meninggal dunia. Ketika rumah indah yang dimiliki hangus terbakar, ketika jabatan yang dirintis puluhan tahun, tiba-tiba harus dilepaskan. Berbagai bentuk penyikapan diungkapkan. Ada yang histeris, ada yang sampai gila, bunuh diri dan sebagainya.

Padahal semua ini hanyalah hiasan dunia. Seorang beriman tentu hanya akan berucap: Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, sesungguhnya milik Allah swt akan kembali kepada-Nya.

Pada bulan Ramadhan ini kesabaran itu kita asah, sehingga jiwa taqwa, yaitu mampu mengendalikan diri, terwujud dalam diri kita.

Siapa ingin mawar merekah
Petiklah setangkai ditepi rawa
Siapa mampu menahan amarah
Itulah tanda orang bertaqwa

Penulis : Tifatul Sembiring
Sumber: Ramadhan Antara

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :

||SALAM BLOGGER INDONESIA|| +++>Di sini Tempatnya Belajar & Berbagi ILMU<+++ Buat Sobat-Sobat Blogger semua,Teruslah Berkarya!!! Terima Kasih Buat Sahabat-Sahabat yang telah Mampir DiBlog Nadym::.Dan Jangan Lupa Tinggalkan Kesan & Pesan untuk Membangun Blog iNi.::
 

I-YES INDONESIA

Indonesian Youth Educate And Social

ALMAMATERKU

Universitas Muhammadiyah Riau