Setiap muslim pasti ingin memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat, kebahagiaan di akhirat berarti seseorang dimasukkan ke dalam surga
oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. namun, keinginan untuk masuk surga bukan hal
yang mudah untuk diwujudkan. selain harus memenuhi persyaratan, juga harus
mampu menghindari berbagai penghalang. berikut ini berbagai penghalang masuk
surga yang harus disingkirkan, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an dan Al
Hadits.
[1]. Musyrik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
musyrik kepada Allah adalah menganggap atau menjadikan selain Allah
Subhanahu Wa Ta'ala adalah Tuhan. ini merupakan dosa besar sehingga pelakunya
bisa dinyatakan kafir, keluar dari Islam [murtad] dan seandainya sebelum itu
melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalan itu. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "sesungguhnya telah kafir orang-orang yang
berkata : sesungguhnya Allah adalah Al Masih Putera Maryam, padahal Al Masih
sendiri berkata : hai Bani Israel sembah lah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan [sesuatu dengan] Allah, maka
Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya adalah neraka tidaklah ada
bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun" (Qur'an Surah ke
5:72)
[2]. Sombong
kesombongan merupakan sifat yang sangat buruk. hal ini karena manusia
dengan segala kelemahan dan kekurangannya tidak pantas berlaku sombong. hanya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang maha segala-galanya pantas untuk bersombong,
meskipun Dia tidak menyombongkan diri di depan semua ciptaannya secara
terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. karena itu, Allah menutup pintu surga
bagi orang-orang yang sombong. Allah berfirman "sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri kepadanya,
sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
[pula] mereka masuk ke dalam surga hingga unta masuk ke lubang jarum. demikian
Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan"
(Qur'an Surah ke 7:40)
Rasulullah bersabda "tidak masuk surga orang yang
didalam hatinya ada kesombongan meskipun hanya sebiji sawi" (Riwayat
Muslim).
[3].
Memutuskan Tali Persaudaraan
Allah melaknat mereka yang memutuskan tali persaudaraan, terutama dengan
seorang muslim atau muslimah. pintu surga tertutup bagi mereka. Allah
berfirman "orang-orang yang merusak janji Allah setelah di ikrarkan dengan
teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan
[silahturahim] dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itu
mendapatkan kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk [neraka]"
(Qur'an Surah ke 13:25)
Rasulullah bersabda "tidak masuk surga orang yang
memutuskan tali silahturahim" (Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud,
dan Tirmidzi).
[4]. Pemberi
Riba, Pemakan Riba, Pembayar Riba, Saksi, dan Penulisnya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Qur'an Surah
Al Baqarah:275-276, "orang-orang yang makan [mengambil] riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran
[tekanan] penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan
mereka berkata [berpendapat] sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.
padahal Allah telah meng halalkan jual beli dan meng haramkan riba. orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya lalu terus berhenti [dari
mengambil riba] maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu [sebelum datang
larangan] dan urusannya [terserah] kepada Allah. orang yang kembali [mengambil
riba], maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. mereka kekal didalamnya.
Allah memusnakan riba dan menyuburkan orang yang tetap dalam kekafiran dan
selalu berbuat dosa." (Qur'an Surah Al Baqarah:275-276)
dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda "jauhilah tujuh perkara
mubiqat [yang mendatangkan kebinasaan]. para sahabat lalu bertanya apakah tujuh
perkara itu, wahai Rasulullah ? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam lalu
menjawab menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
kecuali dengan alasan dibenarkan syariat, memakan riba, memakan harta anak
yatim, melarikan diri dari medan petempuran, melontarkan tuduhan zina terhadap
wanita baik-baik yang lengah lagi beriman." (Riwayat Bukhari & Muslim)
dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu Anhu berkata,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam pernah bersabda "pada suatu malam
aku melihat 2 orang laki-laki membawaku keluar sampai ke tanah suci. kami
berjalan bersama hingga kami sampai di sebuah sungai darah. di sungai itu
berdiri seorang laki-laki dan di tengah sungai ada seorang laki-laki. di
depannya terdapat batu-batu. lalu laki-laki yang berada di sungai tadi berusaha
keluar. setiap kali ia hendak keluar dari sungai, maka laki-laki itu
melemparkan baut ke dalam mulutnya sehingga ia kembali ke tempatnya semula.
setiap kali ia hendak keluar, laki-laki itu melemparkan batu ke dalam mulutnya
sehingga ia kembali ke tempat semula. aku bertanya, apa ini ?. mereka berkata,
laki-laki yang engkau lihat di sungai tadi wahai Rasulullah adalah pemakan
riba." (Riwayat Bukhari)
dari Jabir bin Abdilla Radhiyallahu Anhu berkata,
"Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam melaknat pemakan riba, yang
memberi riba, penulisnya, dan dua saksinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam lalu berkata mereka seluruhnya sama." (Riwayat Muslim nomer 1598).
Semoga Bermanfaat :)
0 komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :