Senin, 12 Agustus 2013

Long Life Education

Long life education atau pendidikan sepanjang hayat biasa diasumsikan sebagai pendidikan yang terus menerus hingga seseorang mendapatkan gelar yang banyak di belakang namanya. Dari Sarjana sampai Profesor bahkan dari berbagai bidang ilmu. Yang demikian ini mungkin benar menunjukkan pendidikan sepanjang hayat. Tapi tentunya tidak semua orang bisa mencapainya.

Dalam pengertian lebih luas, long life education tidak menuntut adanya lembaga pendidikan. Rasulullah pun memerintahkan umatnya untuk menimba ilmu sampai akhir hayat. Sehingga mencari ilmu tidaklah harus dari bangku pendidikan saja. Keluarga dan masyarakat adalah sarana pendidikan yang paling mendasar. Dalam keluarga, disadari atau tidak, orang tua secara perlahan menanamkan dasar-dasar kepribadian anak. Semua pengalaman interaksi anak dengan orang tuanya direkam dalam otak kecil anak yang akan membentuk kepribadian anak hingga dewasa. Bila orang tua memperlakukan anak secara positif, maka anak akan memiliki kepribadian yang positif juga. Sebaliknya, bila perlakuan orang tua negatif, maka anak akan sulit menemukan jati dirinya dan memiliki citra diri yang negatif pula. Memasuki lingkungan masyarakat, seorang anak akan mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Setelah dewasa, seorang manusia akan melakukan interaksi yang lebih luas dalam masyarakat. Maka semakin banyak hal yang dipelajari yang dapat mempengaruhi pola pikir dan sudut pandang orang tersebut. Setiap peristiwa dan kejadian yang dialami adalah sumber belajar bagi orang-orang yang mampu dan mau mengambil pelajaran.
Kesimpulannya, marilah kita jadikan setiap pengalaman menjadi sebuah pelajaran positif yang membuat kita beranjak dan meningkatkan kualitas diri kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sungguh rugi orang yang melewati banyak hal tanpa mengambil pelajaran darinya. Peristiwa apapun, baik atau buruk, menyenangkan atau menyakitkan, pasti ada hikmah dibaliknya. Tak kan pernah ada alasan bagi kita untuk berhenti mensyukuri semua anugerah Allah yang begitu besar ini yang bahkan kadang kita tak menyadarinya. Alhamdulillah.
Mengenai keberlangsungan proses pendidikan, al-Ghazali menerangkan bahwa batas awal berlangsungnya pendidikan adalah sejak bersatunya sperma dan ovum sebagai awal kejadian manusia. Adapun mengenai batas akhir pendidikan adalah tidak ada karena selama hayatnya manusia dituntut untuk melibatkan diri dalam pendidikan sehingga menjadi insan kamil. Ditambahkan pula bahwa pendidikan dapat dipahami sebagai satu-satunya jalan untuk menyebarluaskan keutamaan, mengangkat harkat dan martabat manusia, dan menanamkan nilai kemanusiaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemakmuran dan kejayaan suatu bangsa sangat bergantung pada sejauhmana keberhasilan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Selain itu, pengajaran dan pendidikan harus dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan perkembangan psikis dan fisik anak.
Dari berbagai hadist yang dikutip oleh al-Ghazali dalam bukunya dan juga beberapa pernyataannya tentang pendidikan dan pengajaran, dapat dirumuskan sebuah pengertian tentang pendidikan oleh al-Ghazali yaitu “proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna”.
Pemikiran al-Ghazali mengenai pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran tersebut menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah, sehingga menjadi manusia yang sempurna. Batas awal berlangsungnya pendidikan menurutnya sejak bersatunya sperma dan ovum sebagai awal kejadian manusia. Sedangkan batas akhir pendidikan itu orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu berserikat pada kebajikan dan manusia lain adalah bodoh dan tak bermoral. [sumber: http://randhard.wordpress.com]

Belajar tidak mengenal waktu selama kita masih hidup maka wajib bagi kita untuk tetap selalu belajar.Semangat!!!.

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :

||SALAM BLOGGER INDONESIA|| +++>Di sini Tempatnya Belajar & Berbagi ILMU<+++ Buat Sobat-Sobat Blogger semua,Teruslah Berkarya!!! Terima Kasih Buat Sahabat-Sahabat yang telah Mampir DiBlog Nadym::.Dan Jangan Lupa Tinggalkan Kesan & Pesan untuk Membangun Blog iNi.::
 

I-YES INDONESIA

Indonesian Youth Educate And Social

ALMAMATERKU

Universitas Muhammadiyah Riau