Selasa, 27 Agustus 2013

Mutiara Do'a | DO'A ADALAH OBAT MUJARAB

Suatu ketika, Syaikh Imam Ibn Qayyim al-Jauziyah ditanya, “Wahai Syaikh, seseorang mendapatkan musibah. Ia sadar, bila musibah itu berlangsung terus-menerus, rusaklah nasibnya di dunia dan di akhirat. Ia telah berusaha dengan sungguh-sungguh mencegah musibah tersebut dengan berbagai cara. Akan tetapi, musibah tersebut malah semakin menjadi-jadi. Maka bagaimanakah ia harus mengatasinya? Bagaimanakah ia melepaskan diri dari musibah tersebut?”


Syaikh Imam Ibn Qayyim menjawab, “Alhamdulillah. Dengarkanlah wahai saudaraku, telah ditetapkan hadist Nabi yang termasuk hadist Bukhari. Diceritakan bahwa Abu Hurairah menyampaikan sabda Nabi Muhammad s.a.w.:

“Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya.”

Dalam Shahih Muslim, terdapat sabda Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Jabir Ibn Abdillah:
“Untuk setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat sesuai dengan penyakit, sembulah ia dengan seizing Allah.”
Maksud dari hadist di atas adalah apabila seseorang diberi obat yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya, dan waktunya sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah, dengan seizing-Nya, orang yang sakit tersebut sembuh.

Doa adalah obat yang paling mujarab. Doa juga bisa sebagai penangkal bala atau cobaan, mencegah musibah serta menghilangkannya. Doa juga dapat meringankan musibah yang datang. Doa adalah senjata bagi orang yang beriman.

Rasulullah s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya doa itu adalah senjata bagi orang yang beriman, tiang agama, dan sinar langit dan bumi”

Hubungan doa dengan musibah yang menimpa ada tiga kategori, antara lain:
1. Apabila doa lebih kuat, musibah dapat ditolak.
2. Apabila doa lebih lemah daripada musibah, seseorang akan terus dirudung musibah. Meskipun demikian, walaupun doa kita lebih lemah namun doa masih bisa sedikit meringankan musibah yang kita hadapi.
3. Apabila doa dan musibah sama kuatnya, musibah dan doa akan saling bertarung dan menolak.

Dalam kitab al-Hakim, diriwayatkan sebuah hadist dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Dialah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa, dan keduanya bertarung hingga Hari Kiamat.”

Dalam kitab yang sama, diriwayatkan pula hadist dari Ibn Umar r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Oleh karena itu, wahai hamba Allah, kalian harus berdoa.”

Dalam kitab tersebut, juga diriwayatkan hadist dari Tsaufan. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
“Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang menambah amal pahalanya kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang tidak memperoleh rejeki mungkin karena dosa yang dilakukannya.”

Semoga Bermanfaat :)



0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA :)
Monggo isi Komentar nya :

||SALAM BLOGGER INDONESIA|| +++>Di sini Tempatnya Belajar & Berbagi ILMU<+++ Buat Sobat-Sobat Blogger semua,Teruslah Berkarya!!! Terima Kasih Buat Sahabat-Sahabat yang telah Mampir DiBlog Nadym::.Dan Jangan Lupa Tinggalkan Kesan & Pesan untuk Membangun Blog iNi.::
 

I-YES INDONESIA

Indonesian Youth Educate And Social

ALMAMATERKU

Universitas Muhammadiyah Riau